Selain terhadap fisik, memiliki hewan peliharaan juga memberikan manfaat bagi kondisi psikologis pemiliknya. Sebuah studi di Amerika menunjukkan, kepemilikan binatang peliharaan memberikan sumbangan besar terhadap terapi dan rehabilitasi untuk orang dewasa dan mengurangi risiko penyakit mental yang serius. Adanya bintang peliharaan, membuat kita merasa selalu ada yang menemani dan mendorong interaksi sosial yang baik untuk kesehatan mental. Selain itu, banyak manfaat psikologis lain yang bisa kita dapatkan dari memelihara hewan. Berikut ini point-pointnya.
Pembangkit Mood Alami. Hanya membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit bersama dengan anjing atau kucing, atau menonton ikan berenang maka perasaan cemas dan stres akan berkurang. Tubuh benar-benar mengalami perubahan fisik yang membuat suasana hati ikutberubah. Tingkat kortisol (hormon yang berhubungan dengan stres) bisa menurun. Sedangkan produksi serotonin (zat kimia yang terkait dengan perasaan senang) bisa meningkat. Bagi penderita dementia Alzheimer, hewan peliharaan mampu meningkatkan perasaan bahagia.
Mengatasi Depresi. Mereka yang memiliki hewan peliharaan biasanya lebih jarang merasakan depresi, Mengapa demikian? Ternyata bermain dengan hewan peliharaan mampu menurunkan tingkat stres.Terapis umumnya merekomendasikan hewan peliharaan sebagai salah satu cara menangani depresi. Tidak ada yang lebih mencintai Anda tanpa syarat daripada hewan peliharaan Anda. Selain itu, hewan peliharaan merupakan pendengar yang baik. Membelai kucing atau anjing juga memiliki efek menenangkan. Merawat, berjalan-jalan, bermain dengan hewan peliharaan merupakan cara menghabiskan waktu yang baik dan menyenangkan.
Menambah Interaksi, Mengurangi Isolasi. Salah satu kunci untuk pikiran yang sehat adalah terlibat dengan orang lain. Dan pemilik hewan peliharaan memiliki kecenderungan untuk ingin berbicara dengan pemilik hewan peliharaan lainnya. Orang akan berhenti dan berbicara dengan Anda ketika mereka melihat Anda berjalan dengan hewan peliharaan. Selain itu, jika Anda kurang percaya diri dalam pergaulan, pembicaraan mengenai hewan peliharaan merupakan topik pembuka yang sangat baik.
Bekerjasama dengan Terapis. Beberapa terapis kesehatan mental menggunakan anjing dalam terapi. Seekor anjing di kantor terapis dapat membantu seseorang menjadi lebih nyaman. Seorang terapis bercerita tentang pasangan suami istri yang bertengkar di kantornya. Anjing yang biasanya hanya tidur selama sesi, langsung bangkit dan ingin keluar. Dia menggunakannya untuk membantu pasangan melihat bagaimana pertempuran mereka mempengaruhi orang lain, terutama anak-anak mereka.
Meningkatkan Kelancaran Membaca.Sebuah studi menemukan bahwa hewan peliharaan membantu anak-anak untuk membaca lebih baik. Sebuah penelitian menyatakan anak-anak yang membacakan buku di depan binatang peliharaan mereka menunjukkan adanya peningkatan kelancaran membaca. Selain itu, psikiatri Anak dan Remaja mengatakan hewan peliharaan juga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan komunikasi non-verbal. Beberapa ahli mengatakan anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan memiliki IQ lebih tinggi dan kecerdasan emosional.
Selain memiliki efek terhadap fisik dan psikologis, ternyata hewan peliharaan dapat membantu mengatasi penyakit-penyakit tertentu lho! Apa saja penyakit tersebut dan apa efeknya? Silakan telusuri point-point berikut ini :
Mencegah Asma. Hal ini terdengar berlawanan sebab alergi hewan peliharaan merupakan salah satu pemicu asma yang paling umum. Peneliti menemukan anak-anak yang di rumahnya ada kucing lebih kecil kemungkinannya untuk terserang asma saat mereka bertambah tua. Ada satu pengecualian, anak-anak yang ibunya memiliki alergi kucing ternyata tiga kali lebih mungkin mengembangkan asma setelah paparan awal dengan kucing.
Alarm untuk Penderita Diabetes. Bagi penderita diabetes, penurunan kadar glukosa mendadak dalam darah dapat menjadi masalah yang sangat serius. Beberapa anjing dapat mengingatkan pemiliknya mengenai penurunan tersebut sebelum benar-benar terjadi hal yang berbahaya. Anjing bisa mencium perubahan-perubahan kimia dalam tubuh yang mengeluarkan bau. Mencegah Terjadinya Stroke. Para peneliti tidak tahu mengapa, namun pemilik kucing cenderung mengalami stroke lebih sedikit daripada orang yang tidak memiliki kucing. Para peneliti berspekulasi bahwa kucing mungkin memiliki efek yang lebih menenangkan bagi pemiliknya daripada binatang lain karena mendapat perhatian lebih dari pemiliknya, yang mengalihkan mereka dari stres.
Mengobati Stroke. Program rehabilitasi beberapa pasien stroke menggunakan kuda untuk membantu memfasilitasi pemulihan. Pada tempat-tempat seperti Xenophon Therapeutic Riding Center di California, klien yang mengalami stroke berkuda ditemani seorang pendamping dan seseorang pemandu kuda. Menunggang kuda membantu latihan peregangan, yang terutama baik jika satu sisi telah dibuat lemah. Hal ini juga membantu orang mendapatkan kembali keseimbangan dan membangun pusat kekuatan.
Membantu Penderita Rheumatoid Arthritis. Orang dengan rheumatoid arthritis mendapatkan manfaat dari gerakan-gerakan saat berjalan dan melemparkan bola kepada hewan peliharaannya. Namun nampaknya bantuan yang paling baik berasal dari anjing atau kucing yang sangat peka terhadap orang yang tidak merasa sehat. Kadang-kadang kehadiran mereka dapat memberikan kenyamanan yang melegakan.
Menenangkan Panas selama Sakit kronis. Seekor anjing Meksiko berbulu yang disebut Xolo dikenal menghasilkan panas tubuh yang kuat. Suatu organisasi yang disebut Paws for Comfort melatih beberapa Xolo sebagai anjing pelayan untuk penderita fibromyalgia dan penyakit kronis lain yang merespon panas. Penderita dapat tertolong hanya dengan meletakkan kaki mereka yang sakit di atas tubuh anjing atau berbaring di sebelahnya. Beberapa anjing bahkan telah dilatih untuk menyelimuti leher seseorang yang menderita sakit leher kronis. Membantu
Penderita Epilepsi. Seizure Dog merupakan anjing yang telah dilatih secara khusus untuk hidup dan bekerja dengan penderita epilepsi. Beberapa anjing dilatih untuk menyalak dan memperingatkan orangtua saat anak mengalami kejang. Beberapa anjing juga dilatih untuk memperingatkan bahwa dalam beberapa waktu ke depan akan terjadi kejang pada pemiliknya. Hal ini memberikan waktu penderita epilepsi untuk berbaring atau menjauh dari tempat berbahaya seperti kompor panas.
Membantu Penderita Parkinson. Anjing yang dilatih khusus untuk membantu penderita Parkinson mempertahankan kemandirian mereka. Mereka dapat mengambil benda yang jatuh atau apabila diminta. Mereka dapat membantu keseimbangan, membuka dan menutup pintu, menyalakan lampu dengan cakar mereka. Anjing juga bisa merasakan ketika penderita Parkinson tiba-tiba ‘membeku’ (tidak bergerak).
Selain penyakit-penyakit yang disebut di atas, hewan peliharaan pun dapat membantu mengatasi gejala kejiwaan, seperti ADHD dan autism.
Mengatasi ADHD (Hiperaktif). Anak-anak dengan ADHD bisa mendapatkan manfaat dengan menjaga hewan peliharaan. Ikut merawat hewan peliharaan membantu anak belajar mengatur rencana dan bertanggung jawab. Bermain dengan hewan peliharaan adalah cara terbaik untuk melepaskan kelebihan energi. Artinya mereka akah lebih mudah jatuh tertidur ketika waktu tidur. Dan karena ikatan antara hewan peliharaan dan anak adalah cinta tak bersyarat, hewan peliharaan membantu anak-anak dengan ADHD belajar tentang harga diri.
Membantu Autisme. Bagi anak yang menderita autisme, dalam kegiatan sehari-harinya terutama yang melibatkan keadaan sosial baru, merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka. Namun hewan dengan mudah menarik perhatian anak-anak autis. Sebuah penelitian menemukan bahwa binatang peliharaan dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan anak autis.